Pabrik Telah Beroperasi, Begini Rencana CSI Bangun Bisnis di ASEAN

Pabrik Telah Beroperasi, Begini Rencana CSI Bangun Bisnis di ASEAN

[ad_1]

Tampak Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia memberikan penjelasan rencana Chery di ASEAN dan Indonesia. dok Rajamobil.com

RAJAMOBIL.COM,JAKARTA–Meski tercatat sebagai pendatang baru di Tanah Air, namun nama Chery sudah membukukan sejumlah prestasi membanggakan di pentas otomotif global.

Hal itu tidak terlepas dari berbagai bisnis Otomotif yang dinaungi Grup Chery mencakup beragam sektor. termasuk kendaraan penumpang, kendaraan komersial, energi baru, dan bahkan pada sektor maritim. Pada tahun 2022, Chery mencatat angka penjualan global yang luar biasa sebesar 1.230.000 unit dan menempati peringkat kedua pada industrinya. Dengan capaian ini, Chery mampu mempertahankan pertumbuhannya secara konsisten.

Di Indonesia Chery telah membuka pabrik di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Untuk tahap pertama pabrik akan mempproduksi berbagai jenis produk Chery seperti Omoda 5, Tiggo 7 dan 8 dalam bentuk CKD. Chery sendiri telah menginvestasikan modal untuk memproduksi bodi kendaraan dan direncanakan memulai proses CKD pada Oktober mendatang. ” Nanti proses pembuatannya ada sejumlah tenaga ahli dari Cina yang menanganinya,” kata Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia (CSI), Selasa (9/5).

Pihaknya juga terus mengupayakan peningkatan kandungan lokal sejumlah produk di Tanah Air yang diharapkan dapat mencapai 40 persen secara bertahap. Sehingga nantinya setelah diproduksi secaran lokal dan makin banyak bahan baku dibuat di dalam negeri, harga produknya akan lebih kompetitif.

Pada tahun 2024, CSI menargetkan untuk mencapai tingkat lokalisasi sebesar 40% dan memulai ekspor pada paruh kedua tahun ini. Selain itu, CSI juga fokus untuk memperluas jaringan diler sebanyak 60 buah hingga akhir tahun ini. Selain ketiga model diatas, CSI juga berencana memproduksi jenis PHEV di Tanah Air. Chery juga akan berkolaborasi dengan sejumlah universitas untuk pengembangan produknya.

Terkait rencana pengembangan Chery di ASEAN, Chery International telah menerapkan sejumlah strategi. Antara lain membuka pabrik di Indonesia, Malaysia dan sejumlah negara lain untuk memproduksi berbagai model yang dibutuhkan di kawasan ASEAN. Chery juga akan membangun pusat riset dan pengembangan produk di kawasan ini termasuk sarana uji coba, pengembangan SDM, pembuatan suku cadang hingga distribusi. Hal ini terkait dengan pengembangan kemudi kanan yang banyak dilakukan di kawasan ASEAN.

Dengan sepuluh pabrik KD di beberapa negara dan hadir di lebih dari 80 negara dan wilayah, Chery Group telah membentuk jaringan global yang luas yang terdiri dari 1.500 outlet penjualan dan layanan di luar negeri,” jelas Shawn.

Penjualan ekspor Chery International pada 2019 mencapai 96.000 unit. Pada tahun 2020, meningkat menjadi 114.000 unit, menandai tingkat pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 19%. Pada tahun 2021, Chery Group mengalami lonjakan penjualan ekspor mencapai 269.000 unit. Hal ini mencerminkan tingkat pertumbuhan tahun ke tahun yang luar biasa sebesar 136%.

Dari momentum ini, perusahaan mencapai angka penjualan yang bersejarah sebesar 450.000 unit pada tahun 2022, mewakili tingkat pertumbuhan tahun ke tahun yang mengejutkan sebesar 67%.

Dengan target sebesar 700.000 unit untuk penjualan ekspor pada tahun 2023, Chery Group menargetkan untuk melipatgandakan volume ekspornya, hingga tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2019.

[ad_2]

Source link

Pabrik Telah Beroperasi, Begini Rencana CSI Kembangkan Bisnis di ASEAN

Pabrik Telah Beroperasi, Begini Rencana CSI Kembangkan Bisnis di ASEAN

[ad_1]

Tampak Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia memberikan penjelasan rencana Chery di ASEAN dan Indonesia. dok Rajamobil.com

RAJAMOBIL.COM,JAKARTA–Meski tercatat sebagai pendatang baru di Tanah Air, namun nama Chery sudah membukukan sejumlah prestasi membanggakan di pentas otomotif global.

Hal itu tidak terlepas dari berbagai bisnis Otomotif yang dinaungi Grup Chery mencakup beragam sektor. termasuk kendaraan penumpang, kendaraan komersial, energi baru, dan bahkan pada sektor maritim. Pada tahun 2022, Chery mencatat angka penjualan global yang luar biasa sebesar 1.230.000 unit dan menempati peringkat kedua pada industrinya. Dengan capaian ini, Chery mampu mempertahankan pertumbuhannya secara konsisten.

Di Indonesia Chery telah membuka pabrik di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Untuk tahap pertama pabrik akan mempproduksi berbagai jenis produk Chery seperti Omoda 5, Tiggo 7 dan 8 dalam bentuk CKD. Chery sendiri telah menginvestasikan modal untuk memproduksi bodi kendaraan dan direncanakan memulai proses CKD pada Oktober mendatang. ” Nanti proses pembuatannya ada sejumlah tenaga ahli dari Cina yang menanganinya,” kata Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia (CSI), Selasa (9/5).

Pihaknya juga terus mengupayakan peningkatan kandungan lokal sejumlah produk di Tanah Air yang diharapkan dapat mencapai 40 persen secara bertahap. Sehingga nantinya setelah diproduksi secaran lokal dan makin banyak bahan baku dibuat di dalam negeri, harga produknya akan lebih kompetitif.

Pada tahun 2024, CSI menargetkan untuk mencapai tingkat lokalisasi sebesar 40% dan memulai ekspor pada paruh kedua tahun ini. Selain itu, CSI juga fokus untuk memperluas jaringan diler sebanyak 60 buah hingga akhir tahun ini. Selain ketiga model diatas, CSI juga berencana memproduksi jenis PHEV di Tanah Air. Chery juga akan berkolaborasi dengan sejumlah universitas untuk pengembangan produknya.

Terkait rencana pengembangan Chery di ASEAN, Chery International telah menerapkan sejumlah strategi. Antara lain membuka pabrik di Indonesia, Malaysia dan sejumlah negara lain untuk memproduksi berbagai model yang dibutuhkan di kawasan ASEAN. Chery juga akan membangun pusat riset dan pengembangan produk di kawasan ini termasuk sarana uji coba, pengembangan SDM, pembuatan suku cadang hingga distribusi. Hal ini terkait dengan pengembangan kemudi kanan yang banyak dilakukan di kawasan ASEAN.

Dengan sepuluh pabrik KD di beberapa negara dan hadir di lebih dari 80 negara dan wilayah, Chery Group telah membentuk jaringan global yang luas yang terdiri dari 1.500 outlet penjualan dan layanan di luar negeri,” jelas Shawn.

Penjualan ekspor Chery International pada 2019 mencapai 96.000 unit. Pada tahun 2020, meningkat menjadi 114.000 unit, menandai tingkat pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 19%. Pada tahun 2021, Chery Group mengalami lonjakan penjualan ekspor mencapai 269.000 unit. Hal ini mencerminkan tingkat pertumbuhan tahun ke tahun yang luar biasa sebesar 136%.

Dari momentum ini, perusahaan mencapai angka penjualan yang bersejarah sebesar 450.000 unit pada tahun 2022, mewakili tingkat pertumbuhan tahun ke tahun yang mengejutkan sebesar 67%.

Dengan target sebesar 700.000 unit untuk penjualan ekspor pada tahun 2023, Chery Group menargetkan untuk melipatgandakan volume ekspornya, hingga tujuh kali lipat dibandingkan tahun 2019.

[ad_2]

Source link

Bicara Visi Elektrifikasi di Indonesia, Beginilah Rencana Honda

Bicara Visi Elektrifikasi di Indonesia, Beginilah Rencana Honda

[ad_1]

Tampak Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor sedang memberikan penjelasan dok HPM

Rajamobil.com,KARAWANG–Elektrifikasi kini menjadi salah satu isu yang santer bagi dunia otomotif. Pabrikan papan atas telah menampilkan berbagai produk unggulan mereka ke publik sebagai wujud komitmen mereka mengembangkan teknologi ramah lingkungan tersebut.

Pabrikan Honda melalui Honda e:Technology berupaya menampilkan teknologi elektrifikasi masa kini. Honda e:Technology sendiri terdiri dari 3 pilar produk utama Honda yaitu Honda Automobile, Honda Motorcycle dan Honda Life Creation untuk Power Product lainnya.

Keunikan inilah yang membuat Honda mampu untuk memenuhi kebutuhan beragam untuk masyarakat global maupun Indonesia. Wujud e: Technology dapat dirasakan melalui kehadiran produk mobil Honda e, sepeda motor Honda PCX Electric dan Power Product Honda’s LiB-AID E500.

Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4) mengatakan, untuk mewujudkan visi elektrifikasi di Indonesia, Honda mempertimbangkan keragaman karakter dari konsumen Indonesia dengan berbagai jenis gaya hidup serta lingkungan infrastruktur yang berbeda-beda. “Kami memperkenalkan produk yang menggunakan Honda e:Technology sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, lingkungan dan infrastruktur yang beragam,” katanya.

Produk Honda berbasi elektrifikasi. dok HPM

Honda telah memulai inisiatif pengurangan emisi karbon melalui teknologi mesin berbahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan. Pengembangan dilanjutkan dengan teknologi hybrid yang pada tahun ini akan mulai diluncurkan di Indonesia. Untuk teknologi BEV, saat ini Honda terus melakukan aktivitas riset dan edukasi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang paling tepat, sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.

Seluruh produk Honda mulai dari lini produk berbahan bakar bensin (ICE) hingga EV memiliki kesamaan karakter yaitu Fun to Drive serta mengaplikasikan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. “Setiap produk Honda e:Technology juga tetap menawarkan karakter khas Honda yang Fun to Drive, dilengkapi dengan teknologi terdepan dan performa ramah lingkungan,” kata Billy.

Honda berkomitmen untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi global dengan berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050. Honda menargetkan mencapai 100% elektrifikasi untuk semua modelnya secara global pada tahun 2040.

Untuk mendukung langkah tersebut, Honda akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030, dengan total produksi menjadi 2 juta unit per tahunnya. Di Indonesia, Honda akan mulai memasarkan dua model e:HEV (hybrid) pada tahun ini, dan akan diikuti produk elektrik lainnya di masa mendatang, termasuk yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia.

[ad_2]

Source link

Bagaimana Rencana Pimpinan MMKSI yang Baru, Begini Ceritanya

Bagaimana Rencana Pimpinan MMKSI yang Baru, Begini Ceritanya

[ad_1]

Tampak direksi MMKSI sedang memberikan penjelasan kepada media. dok MMKSI

Rajamobil.com,JAKARTA--Membaiknya perekonomian nasional setelah terkendalinya pandemi Covid-19 telah mendorong bergairahnya kembali bisnis otomotif di Tanah Air.

Hal itu juga berdampak pada penjualan produk kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi Motors di Indonesia yang menurut data Gaikindo mencatat angka penjualan sebanyak 97.936 unit, yang terdiri dari penjualan model kendaraan penumpang sebanyak 69.629 unit, dan kendaraan niaga ringan sebanyak 28.307 unit.

Sementara dari sisi purnajual, MMKSI juga mendapatkan pencapaian positif di mana pada tahun 2022, total kendaraan datang untuk melakukan servis dan perawatan – naik sebesar 7%. Selain itu, pertumbuhan penjualan suku cadang, aksesoris dan genuine part naik sebesar 7% dibandingkan dengan tahun 2021.

“Tahun 2022 memiliki banyak tantangan, untungnya MMKSI menjadikan itu sebagai petualangan hidup, momen untuk belajar dan mendapatkan lebih banyak keahlian, untuk berjuang dan mendapatkan lebih banyak peluang,” kata lanjut Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT MMKSI, Rabu (5/4).

Sebagai penerus Naoya Nakamura, Atsushi Kurita akan melanjutkan kepemimpinan dan posisi Presiden Direktur PT MMKSI efektif mulai 1 April 2023, dan langsung memulai strateginya untuk mengembangkan bisnis MMKSI dan brand Mitsubishi Motors di Indonesia ke depannya.

Sepanjang tahun 2022, Dari sisi produk MMKSI menghadirkan New Xpander Cross, dan New L300. Tidak hanya itu, sebagai bentuk kontribusi MMKSI dalam mempercepat perkembangan mobil listrik di Indonesia, MMKSI juga memanfaatkan Minicab MiEV untuk melakukan studi bersama beberapa mitra dari perusahan lokal ternama di Indonesia.

Pada 2022 Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross terjual lebih dari 270.000 unit dalam 5 tahun, sejak 2017. Yang berarti rata-rata terjual 50.000 unit per tahun dengan pangsa pasar 25 – 30%.

Program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah juga perlu direspons dengan rencana produksi Minicab MiEV di Tanah Air. Studi bersama yang dilakukan selama ini diharapkan dapat segera membawa kendaraan listrik tersebut ke jalur produksi massal.

Pemerintah cukup gencar memajukan industri baterai EV dan MMKSI bertekad memberikan dukungan penuh. Pada dasarnya teknologi Mitsubishi Motors sudah siap, namun harus selalu melihat kebutuhan pasar. “Untuk pasar Indonesia, saat ini kami sedang mempelajari kemungkinan produksi lokal dan penjualan model baterai EV. Kami akan mengumumkan rencana kami dalam waktu dekat,” kata Kurita.

Rencana Elektrifikasi

Memasuki tahun 2023 MMKSI terus melakukan inovasi dan terus memberikan layanan purna jual yang terbaik. MMKSI akan meningkatkan target penjualan dengan peluncuran model baru, menyediakan program penjualan menarik dengan dukungan leasing, meningkatkan frekuensi event pameran setiap bulan, juga meningkatkan aktivitas bersama konsumen di diler.

Program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah juga perlu direspons dengan rencana produksi Minicab MiEV di Tanah Air. Studi bersama yang dilakukan selama ini diharapkan dapat segera membawa kendaraan listrik tersebut ke jalur produksi massal.

Kepastian ketersediaan layanan dengan standar Mitsubishi Motors untuk konsumen di seluruh Indonesia akan dilanjutkan dengan rencana penambahan 6 outlet diler baru, menjadi total 173 jaringan diler, serta rencana penambahan 7 fasilitas authorized Bodi & Cat, menjadi total 29 fasilitas authorized Bodi & Cat pada akhir tahun fiskal 2023

 

 

[ad_2]

Source link