Dubes RI Untuk Tiongkok Kunjungi Kantor Chery, Ada Apa?

Dubes RI Untuk Tiongkok Kunjungi Kantor Chery, Ada Apa?

[ad_1]

Tampak Djauhari Oratmangun berpose di depan produk Chery. dok CSI

RAJAMOBIL.COM,JAKARTA–Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun, mengunjungi kantor PT Chery Sales Indonesia (CSI) di Pluit, Jakarta Utara. Saat kunjungan, Djauhari menyempatkan diri untuk berbincang dengan jajaran CSI dan mencoba TIGGO 8 Pro dan OMODA 5.

Djauhari menyampaikan apresiasinya terhadap CSI, karena sebagai brand yang baru mampu mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Menurutnya, hal ini terlihat dari pertumbuhan penjualan CSI yang signifikan yang berasal hanya dari tiga model yaitu TIGGO 7 Pro, TIGGO 8 Pro, dan OMODA 5. Prestasi ini merupakan bukti dari perencanaan yang matang dan profesional.

Chery Sales Indonesia juga menginfokan terkait informasi terbaru perkembangan Chery di Indonesia dan rencana strategis. Terlebih tentang investasi Chery juga rencana pembuatan pabrik.”Kehadiran beliau memberikan keyakinan bahwa pemerintah Indonesia sangat mendukung keberadaan Chery,” ujar Shawn Xu, President Chery Sales Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/5).

Djauhari mendukung dengan rencana strategis bisnis Chery di Indonesia. Termasuk rencana CSI untuk memperkenalkan model EV dalam waktu dekat ini.

Artikel SebelumnyaPT HPM Begitu Optimistis dengan Penjualan New Honda Brio, Ini Alasannya

[ad_2]

Source link

Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. Tandatangani MoU untuk Mengamankan Persediaan Aluminium dalam Menghadapi Meningkatnya Permintaan Manufaktur Mobil

Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. Tandatangani MoU untuk Mengamankan Persediaan Aluminium dalam Menghadapi Meningkatnya Permintaan Manufaktur Mobil

[ad_1]

RajaMobil.com, Nusa Dua, 13 November 2022 – Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI) hari ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk komitmen pengamanan ketersediaan aluminium yang stabil di tengah meningkatnya permintaan alumunium untuk manufaktur mobil. Kerja sama ini juga untuk membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan aluminum oleh AMI melalui anak perusahaannya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), yang akan memberikan manfaat untuk kedua belah pihak.

Upacara penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada perhelatan B20 summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia, dihadiri oleh Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company dan Garibaldi Thohir, President Commissioner of PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk.

B20 merupakan official engagement group G20 yang mewakili komunitas bisnis global dengan arahan memberikan rekomendasi kebijakan untuk ditindaklanjuti mengenai prioritas yang ditetapkan oleh setiap kepresidenan sehingga memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tahun ini, B20 Summit mengangkat tema ‘Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth’ dalam mendukung tema G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’. Kolaborasi antara Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. menandai komitmen masing-masing perusahaan untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, terutama terkait karbon netral.

Aluminium di Indonesia, kaya akan sumber daya alam dan energi, dinilai memiliki daya saing dimasa depan. Aluminium hijau Indonesia diklasifikasikan sebagai aluminium rendah karbon menggunakan pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan sumber listrik ramah lingkungan dan diharapkan dapat menyediakan aluminium yang memenuhi kebijakan carbon neutralization milik HMC di tengah meningkatnya permintaan aluminium diprodusen mobil global. Selain itu, ketersediaan dan permintaan menjadi tidak stabil karena variabel situasional yang tidak dapat diprediksi dan menyebabkan kenaikan harga energi untuk produksi aluminium.

“Hyundai Motor Company telah mulai mengoperasikan pabrik manufaktur di Indonesia dan telah secara aktif bekerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia, di mana hal ini kemudian dapat menciptakan sinergi di Industri otomotif masa depan, seperti berinvestasi dalam joint ventures manufaktur sel baterai,” ujar Youngtack Lee, Senior Vice President and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter. “Kerja sama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia dengan sinergi yang lebih kuat.”

Bagian dari kerja sama dalam MoU ini antara lain produksi dan ketersediaan aluminium yang diproduksi oleh KAI dan Hyundai Motor berhak membeli aluminium produksi KAI sejak tahap awal, kemudian negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi KAI mendatang (volume offtake belum ditentukan pada kisaran sekitar 50,000 TPA hingga 100,000 TPA).

Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, mengatakan,
“Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia dikawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara. Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan kami dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan teknologi mutakhir pada kendaraan listrik, kami berharap dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal pertama tahun 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 TPA di tahap awal.”

PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) adalah perseroan terbatas di mana PT Adaro Indo
Aluminium (AIA) memegang mayoritas sahamnya, dan PT Adaro Indo aluminium (AIA) juga merupakan perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI). Berdasarkan kerjasama dalam produksi mobil, sel baterai, dan aluminium di Indonesia, Hyundai Motor Company akan terus memperluas bidang kerjasama untuk mengamankan kepemimpinan masa depan mobil ramah lingkungan di Indonesia.

 

[ad_2]

Source link

Executive Chair Hyundai Motor Group Ajak Seluruh Pihak Ambil Langkah Tegas Untuk Sikapi Perubahan Iklim dan Kemiskinan Energi di acara B20 Summit 2022

Executive Chair Hyundai Motor Group Ajak Seluruh Pihak Ambil Langkah Tegas Untuk Sikapi Perubahan Iklim dan Kemiskinan Energi di acara B20 Summit 2022

[ad_1]

RajaMobil.com, Nusa Dua, 13 November 2022 – Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG), Euisun Chung, hari ini menyampaikan pidatonya di perhelatan B20 Summit 2022 di Bali dengan tema ‘Energy Poverty and Accelerate a Just and Orderly Sustainable Energy Use.’

B20 Summit yang diselenggarakan pada 13-14 November 2022, memfasilitasi sebuah badan penasihat yang terdiri dari gabungan para pelaku bisnis dan ekonomi swasta yang memberikan rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin yang akan hadir di G20 Summit, 2022 pada tanggal 15-16 November 2022, dengan mengangkat tema ‘Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth.’

Melalui pidatonya di sesi B20 Summit bertajuk ‘Energy, Sustainability & Climate and Finance & Infrastructure’ session’, Chung menyampaikan, “Sekarang adalah waktunya untuk keputusan yang berani. Dan sekarang adalah waktunya bagi para pemimpin untuk mengambil keputusan.” Chung juga membahas tentang krisis iklim dan kemiskinan energi yang memprihatinkan, serta menekankan agar semua pihak terkait yang menjadi bagian dari masyarakat global, termasuk perwakilan pemerintah dan pelaku bisnis, untuk bekerja sama dan beralih ke solusi energi berkelanjutan.

Chung menambahkan, “Faktanya adalah dunia sedang menghadapi krisis perubahan iklim.
Industri otomotif sedang memikirkan kembali tentang energi yang dibutuhkan dan berinvestasi dalam energi terbarukan, tetapi ini adalah upaya yang tidak dapat kami lakukan sendiri. Dengan solusi yang tepat, perwakilan pemerintah dan industri dapat memberikan insentif yang tepat kepada pelaku bisnis dan konsumen untuk menyambut dan menerapkan mobilitas yang bersih.”

“Tetapi perubahan iklim bukan satu-satunya alasan untuk mempercepat transisi kita ke energi berkelanjutan. Dunia sedang menghadapi segudang tantangan ekonomi: mulai dari kondisi sosial dan ekonomi pasca COVID, kekurangan semikonduktor di tingkat global, inflasi, kenaikan suku bunga, dan melonjaknya harga bahan baku.”

Chung juga menitikberatkan kepada upaya Hyundai Motor Group menuju karbon netral: “Kami sedang merealisasikan strategi net-zero di semua rantai nilai, termasuk pembelian suku cadang mobil, manufaktur kendaraan, logistik, penggunaan produk kami oleh pelanggan, dan daur ulang kendaraan. Kami membutuhkan dukungan kuat dari para pemimpin global yang membuat kebijakan untuk mendorong investasi dalam sumber daya dan teknologi baru ini.”

Mengenai hidrogen sebagai solusi energi bersih masa depan, dia menjelaskan: “Dengan energi terbarukan, muncul tantangan yang berbeda—termasuk batasan pasokan dan penyimpanan. Hidrogen dapat memecahkan banyak masalah ini. Dan sekarang, terdapat konsensus global tentang pentingnya hidrogen sebagai solusi energi masa depan, tanpa batas.”

“Perwakilan pemerintah dan pelaku bisnis harus memainkan perannya dan mendorong
perubahan di tingkat global. Bersama-sama, kita dapat mengatur kondisi untuk mempercepat pengadopsian dari solusi-solusi yang ramah lingkungan.”

Chung menutup sambutannya dengan menegaskan kembali dedikasi Hyundai Motor Group
dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. “Hyundai Motor Group akan terus
membuat langkah yang tepat untuk masa depan yang tepat bagi semua orang,” katanya.

Setelah pidato dari Executive Chair Chung, diskusi panel berlangsung yang membahas topik mengenai energi, sumber daya alam dan sektor keuangan, dengan para pemimpin bisnis global bertukar pendapat tentang ‘sustainable financial expansion for infrastructure, climate and energy security.’

Hyundai Motor Group mencari solusi karbon netral untuk generasi mendatang, lingkungandan masyarakat

Hyundai Motor Group melakukan berbagai kegiatan sosial untuk pengelolaan yang bertanggung jawab dalam mencapai netralitas karbon serta keberlanjutan untuk generasi mendatang, lingkungan, dan masyarakat global.

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Hyundai Motor Group, Hyundai Motor dan Kia, berencana untuk mencapai emisi net-zero di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan, produksi, logistik, dan pembuangan serta pada tahap penggunaan mobil, melalui pengurangan dan penyeimbangan karbon.

Untuk tujuan ini, Hyundai Motor dan Kia hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon pada tahun 2040 di pasar-pasar penting, dimulai dengan negara Eropa pada tahun 2035.

Selain itu, empat perusahaan Hyundai Motor Group, termasuk Hyundai Motor dan Kia, tahun ini bergabung dengan RE100. RE100 adalah inisiatif global untuk menyatukan berbagai bisnis paling berpengaruh di dunia yang berkomitmen pada 100 persen listrik terbarukan. Hyundai Motor Group menargetkan 100 persen dari permintaan listrik globalnya akan digantikan oleh energi terbarukan pada tahun 2045.

Upaya besar-besaran sudah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti
pengurangan karbon dari proses manufaktur, dengan meningkatkan penggunaan energi
terbarukan, seperti tenaga surya dan angin.

Perusahaan-perusahan di bawah naungan Hyundai Motor Group secara aktif memperkenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya ke fasilitas produksi domestik dan luar negeri, sementara berbagai teknologi baru, seperti peningkatan kualitas carbon capture dan daur ulang karbon, diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.

Metode rendah karbon yang ramah lingkungan untuk mencapai RE100 juga diterapkan pada Metaplant yang dimiliki Hyundai Motor Group di Georgia, Amerika Serikat, di mana telah dilakukan peletakan batu pertama di bulan Oktober. Fasilitas ini dirancang untuk menghasilkan listrik melalui panel surya yang dipasang di atap dan menerapkannya melalui Energy Storage System (ESS).

Pabrik Hyundai yang berlokasi di Indonesia yang telah rampung di awal tahun ini juga dibangun untuk meminimalkan emisi karbon melalui metode pengurangan polusi udara, seperti fasilitas pembangkit listrik tenaga surya.

Pabrik Hyundai Motor Group yang berlokasi di Slovakia telah beroperasi dengan menggunakan 100 persen energi terbarukan sejak 2019 dan pabrik Hyundai di Ceko melakukan hal yang sama mulai tahun ini.

Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, Hyundai Motor Group berencana untuk
mengupayakan kerjasama untuk produksi hidrogen hijau, yang telah dikenal sebagai energi
ramah lingkungan terdepan berkat tidak adanya emisi gas rumah kaca selama proses produksi. Hyundai Motor Group berencana untuk menggunakannya sebagai sumber energi utama untuk lokasi-lokasi operasional bisnisnya di masa depan.

Hyundai Motor Group juga telah menetapkan ‘The Right Move for the Right Future’ sebagai arahan manajemen tentang tanggung jawab sosial dalam mendukung berbagai upaya bagi lingkungan, masyarakat global, dan generasi mendatang.

Di bawah etos kerja ini, Hyundai Motor Group telah melakukan kampanye ‘for Tomorrow’ bekerja sama dengan UN Development Program (UNDP) sejak September 2020. Kampanye ini bertujuan untuk mendapatkan solusi atas permasalahan global, seperti transportasi, perumahan dan lingkungan, serta mewujudkannya dengan mengumpulkan berbagai pemikiran cerdas dari berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia.

Dalam dua tahun terakhir, telah terkumpul 78 solusi yang telah diusulkan di 52 negara, dengan Hyundai Motor dan UNDP yang mendukung proyek-proyek terpilih untuk direalisasikan melalui UNDP Accelerator Labs dan Hyundai CRADLE dibawah naungan UNDP.

Hyundai Motor Group juga mengimplementasikan Green Light Project, yang menyediakan
infrastruktur dan program kemandirian bagi masyarakat global yang membutuhkan dukungan diberbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, di mana nantinya dapat membantu mereka menjadi mandiri. Proyek ini telah beroperasi di 12 wilayah di sembilan negara di Afrika dan Asia, termasuk Tanzania, Malawi, Mozambik, Ethiopia, Kenya dan Uganda, selama lebih dari 10 tahun.

Hyundai Motor Group mendukung perhelatan KTT G20 dengan menyediakan mobil listrik,termasuk Genesis Electrified G80 dan IONIQ 5, 

Hyundai Motor Group menyediakan kendaraan listrik sebagai kendaraan resmi untuk G20 Summit 2022.

Pada Oktober tahun lalu, Pemerintah Indonesia memilih Genesis Electrified G80 sebagai
kendaraan VIP resmi untuk G20 Summit. Dengan total 393 unit disediakan sebagai kendaraan resmi, termasuk 131 unit Genesis Electrified G80 dan 262 unit Hyundai IONIQ 5.

Di Indonesia, Hyundai Motor Group telah membuka pabrik Hyundai pertama di kawasan ASEAN, memproduksi model Hyundai CRETA dan Hyundai IONIQ 5.

[ad_2]

Source link